SpotInfoTech - Menurut studi yang dilakukan oleh Tim Peneliti dari Yayasan Kesehatan BMJ Open, Norwegia terlalu lama menggunakan perangkat elektronik, terutama yang memiliki layar memancarkan cahaya seperti Smartphone dan Tablet, secara signifikan mempengaruhi SOL (Sleep Onset Latency) atau lama waktu untuk merasa mengantuk dan tertidur.
BMJ Open juga menyatakan bahwa gelombang cahaya Short-Wavelength yang di hasilkan layar gadget mampu mengganggu ritme 'sirkadian' sehingga tubuh sulit menentukan waktu tidur, dan juga menekan hormon 'melatonin' yang berfungsi sebagai penghasil rasa kantuk.
Artinya, seseorang akan merasa kurang lelah dan membutuhkan waktu lebih lama menatap layar gadget, maka akan semakin lama pula untuk dapat tertidur.
Image : http://twitteling.com/wp-content/uploads/2014/12/read-on-tablets-before-sleep.jpg
BMJ Open juga menyatakan bahwa gelombang cahaya Short-Wavelength yang di hasilkan layar gadget mampu mengganggu ritme 'sirkadian' sehingga tubuh sulit menentukan waktu tidur, dan juga menekan hormon 'melatonin' yang berfungsi sebagai penghasil rasa kantuk.
Artinya, seseorang akan merasa kurang lelah dan membutuhkan waktu lebih lama menatap layar gadget, maka akan semakin lama pula untuk dapat tertidur.
Image : http://twitteling.com/wp-content/uploads/2014/12/read-on-tablets-before-sleep.jpg
ConversionConversion EmoticonEmoticon